Hay guys.. bagi kalian yang tinggal diwilayah Sempor, Kebumen pasti objek wisata yang satu ini udah pada tau kan. Waduk Sempor ini selalu ramai dikalangan anak muda, karena ini adalah Objek Wisata yang sangat cantik dan sangat romantis.Berikut ini adalah sejarah, Panorama, monumen Waduk Sempor, dan pengalamanku saat mengunjungi Objek Wisata Waduk Sempor.
Waduk Sempor adalah salah satu obyek wisata yang terdapat di Desa Sempor, kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.Keberadaan Waduk Sempor di Kebumen memberikan udara sejuk dan juga asri khas pegunungan yang tidak lazim untuk daerah Kebumen. Apalagi dilihat dari faktor geografis Kebumen adalah sebuah kabupaten yang berlokasi dekat dengan pantai selatan yang umumnya bersuhu tinggi. Keindahan dan panorama Waduk Sempor sering dibandingkan dengan Waduk Jatiluhur di Purwakarta. Selain sebagai obyek wisata Waduk Sempor merupakan sumber air untuk irigasi petani.Waduk Sempor menjadi bagian sarana irigasi teknis untuk mengairi ribuan sawah di wilayah Gombong.
Sejarah
Pada saat Indonesia dikuasai oleh Belanda tepatnya tahun 1916, Pemerintah Belanda telah mengidentifikasi bahwa di daerah Sempor terdapat lokasi yang ideal untuk suatu waduk. Identifikasi tersebut dilakukan untuk menyediakan air yang akan digunakan untuk irigasi daerah-daerah disekitarnya. Pemerintah Indonesia melalui para ahli-ahlinya kembali melanjtukan penelitian mengenai lokasi ideal untuk waduk di Sempor pada tahun 1950. Dari penelitian itu dihasilkan suatu desain atau rancangan suatu waduk di Sempor. Pada tahun 1958 pembangunan fisik Bendungan Serbaguna Sempor dimulai melalui Proyek Sempor.. Proyek pembangunan Waduk Sempor selelasi pada tahun 1978.
Panorama
Waduk sempor merupakan bendungan pada daerah Sungai Cincingguling atau disebut juga Sungai Sempor yang mengalir dari timur laut ke selatan di Kaki Gunung Serayu Selatan dan bermuara di Samudra Hindia.Waduk Sempor terletak 8 km disebelah utara kota Gombong. Waduk sempor berada di ketinggian kurang lebih 30 meter di atas permukaan air laut. Meskipun berada pada wilayah yang dekat dengan pantai, udara di Waduk Sempor tergolong sejuk karena berada pada lokasi perbukitan yang masih alami.Perbukitan di sekeliling Waduk Sempor diisi dengan ribuan pohon pinus. Pemandangan di Waduk Sempor didominasi oleh air di waduk dan pohon-pohon pinus di bukit. Waduk ini juga dapat digunakan sebagai tempat menikmati matahari terbit (sunrise). Pemandangan bebatuan dan suara gemericik air dapat dinikmati di sungai pada sekitaran waduk. Waduk Sempor telah dilengkapi dengan fasilitas untuk bersepeda dan berlar-lari santai untuk para wisatawan. Selain sebagai tempat wisata Waduk Sempor juga cocok digunakan sebagai tempat seminar, rapat kerja ataupun kegiatan sejenis lainnya karena suasana tempat yang tenang.
Monumen Waduk Sempor
DI komplek obyek wisata Waduk Sempor juga terdapat Monumen. Monumen Sempor diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik saat itu Prof DR Ir Sutami pada Maret 1978. Monumen itu dibangun untuk mengenang para pekerja Proyek Sempor warga yang menjadi korban jebolnya Waduk Sempor pada tahun 1967.
https://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Sempor
Pengalamanku saat mengunjungi Objek Wisata Waduk Sempor
Waduk Sempor, sekitar 30-an km dari Kota Kebumen dan 7 km dari pusat kota Gombong. Saya bersama teman saya meluangkan waktu untuk menyambangi bendungan yang dibuat pada era tahun 1970-an itu. Waduk Sempor hanyalah salah satu obyek wisata yang menawarkan eksotisme disamping obyek wisata lainnya yang berada di wilayah Kabupaten Kebumen.
Dahulu, ramai pengunjung dari berbagai kota, bis dan mobil berderet ramai memadati lokasi wisata Waduk Sempor, banyak penjaja salak dan asesoris laut serta warung-warung yang ramai pembeli. Perahu-perahu wisata hilir mudik dengan ramainya. Monumen-monumen yang tersedia di areal waduk masih dalam keadaan baru dan bersih. Keadaan puluhan tahun itu berubah saat ini menjadi tempat yang menyisakan jejak kejayaan pariwisata yang semakin meredup. Sekalipun masih tetap dikunjungi masyarakat, namun kondisinya sangat sepi. Tidak ada rombongan bis maupun deretan kendaraan yang ramai memadati areal wisata. Pedagang hanya beberapa orang saja, warung-warung hanya tersisa beberapa.
Waduk
Sempor bukan sekedar obyek wisata namun sebuah tempat yang memiliki
nilai historis. Diresmikan pada Tahun 1978 oleh Presiden Soeharto,
sebagaimana dapat kita baca dalam monumen pertama yang mulai meredup
warnanya, saat kita memasuki lokasi wisata. Waduk Sempor merupakan
bendungan aliran air sungai Cincingguling yang mengalir dari kaki
pegunungan serayu selatan dan bermuara di samudera Indonesia. Awal
pembentukan bendungan Sempor adalah untuk menahan air yang datang dari
arah timur dan utara yang merupakan daerah perbukitan agar di bagian
barat dan selatan tidak terkena banjir bila musim hujan karena merupakan
daerah rendah (2). Sebagaimana tertulis dalam monumen, waduk ini
memiliki beberapa fungsi (seingat penulis) yaitu: "Paraboga",
"Paradipta", "Paritirta", "Pari...", "Pariwisata". Bendungan ini
berfungsi sebagai sumber untuk penyediaan air baku PDAM, karamba ikan,
irigasi persawahan, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), transportasi
dan sumber penghasilan bagi warga sekitar dengan pancing, jala, jaring
hingga para pemilik perahu transportasi.
Jika
kita turun ke bawah dari monumen pertama dan menyusuri jalan aspal maka
kita akan melihat panorama bebukitan dan aliran air bendungan serta
sejumlah perahu wisata yang masih berlalu lalang menghantar sejumlah
penumpang wisata.
Naik
ke monumen kedua, maka kita mendapatkan informasi historis mengenai
peristiwa yang terjadi beberapa puluh tahun silam. Dalam monumen ini
tertulis sejumlah pekerja yang gugur pada kurun pengerjaan proyek antara
tahun 1976-1978, sekalipun pembangunan sudah dikerjakan sejak tahun
1961. Selain nama pekerja proyek yang dinyatakan gugur oleh pemerintah,
terdapat sebuah daftar 127 orang yang tewas pada peristiwa bobolnya
waduk pada tahun 1967 akibat hujan yang sangat deras hingga bendungan
tidak mampu menampung debit air. Monumen tersebut diresmikan oleh
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Prof DR Ir Sutami pada Maret
1978.
Bendungan,
monumen yang tegak berdiri di Waduk Sempor berkisah mengenai sebuah
upaya pemerintah untuk melakukan pekerjaan besar dan pembangunan serta
harga yang harus dibayar mahal berupa sejumlah pekerja yang gugur saat
melakukan darma baktinya.
Sangat
disayangkan bahwa kejayaan hasil pembangunan yang sempat menjadi obyek
wisata yang diminati banyak orang pada zamannya saat ini semakin meredup
pamornya dan membisu dibalik tulisan-tulisan yang tersemat dalam
monumen yang dikotori oleh tangan-tangan vandalis yang tuna sejarah.
Tidak banyak muda mudi yang memadu kasih tertarik untuk membaca dan
memaknai kata dan kalimat yang tersemat di dalam monumen historis
tersebut.
Menjadi
tantangan bagi pengelola obyek wisata dan dinas terkait untuk
mengembalikan kejayaan dan kesemarakkan Waduk Sempor. Sekalipun telah
banyak bermunculan obyek wisata baru (yang kerap dijadikan alasan
klise) yang mengalihkan perhatian pengunjung wisata dan memberikan
banyak pilihan, namun nilai historis (kesejarahan) dan eksotisme Waduk
Sempor masih memikat untuk dikemas ulang menjadi obyek wisata andalan
yang menarik minat para wisatawan dalam dan luar Kebumen/Gombong untuk
mendatanginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar